Friday, May 17, 2013

Perbedaan Budaya Indonesia Dengan Budaya Luar ( Amerika )



Pada post kali ini saya akan membahasa tentang perbandingan budaya Indonesia dengan budaya luar ( amerika )

• WAKTU
Orang-orang Amerika sangat menghargai waktu, mereka tidak pernah mengabaikan waktu dan mereka mengatakan waktu adalah uang. Waktu sangat penting bagi mereka dan mereka sangat tepat waktu. sementara Indonesia adalah sangat tidak menghargai waktu. Indonesia sering melakukan sesuatu yang tidak penting sehingga buang-buang waktu, mereka jarang tepat waktu dan selalu mengulur waktu, itulah budaya Indonesia

• PENDIDIKAN
Amerika sangat mendukung pengetahuan pendidikan. mereka tidak peduli apakah mereka mendapatkan nilai nilai yang rendah itu tidak masalah bagi mereka, dan mereka lebih peduli dengan pengetahuan tentang nilai baik atau buruk. penelitian mereka membuat kontak dengan para guru, dosen atau profesor dosen. guru dapat membangun hubungan dengan siswa di luar kelas, tapi di kelas mereka memiliki pendapat. sedangkan pendidikan di Indonesia sangat berbeda dengan pendidikan di Amerika. jika mereka mendapatkan nilai yang baik dari pengetahuan siswa. Di Indonesia hanya satu kecurangan pada tes, yaitu menjiplak jawaban atau lebih dikenal dengan menyontek

• UNDANGAN
Undangan Perbedaan Amerika dan rakyat Indonesia sangat berbeda. di Amerika undangan pertama tidak menghasilkan pengangkatan dan tidak lebih dari orang-orang "sopan" dari expression orang amerika mengundang seseorang yang mereka harus defermine, kapan, di mana, jam berapa, etc. sementara orang Indonesia sangat berbeda jika undangan untuk tiba di rumahnya meskipun hanya sebuah ekspresi tapi janji bagi mereka. Jadi, mereka tidak mengatakan kapan, di mana, apa, kapan tapi mereka akan segera datang.
mereka tidak peduli tentang pertanyaan seperti itu, yang terpenting bahwa mereka telah dating

• KEBERSIHAN
Di Amerika mereka menjaga kebersihan, terutama di dapur mereka karena ketika Anda datang di rumah mereka, mereka akan mengundang Anda dan menunjukkan semua rumah tangganya. Sementara di Indonesia sangat peduli tentang kebersihan, kadang-kadang ketika kita mengundang seseorang untuk menampilkan isi dari rumah, mereka tidak merespon karena situasi tidak memungkinkan.

Tuesday, May 7, 2013

Kasus Hubungan Antara Ibu dan Anak Yang Berselisih Karena Sang Ibu Menyebabkan Hubungan Anak dan Teman Dekatnya Hancur



Ada seorang ibu dan anak, sebut saja nama si ibu adalah bu Herna dan nama si anak adalah Ramdan. Pada awalnya hubungan bu Herna dan Ramdan sangatlah harmonis seperti kebanyakan ibu dan anak lainya. Tapi hubungan mereka berdua jadi tidak baik seperti orang bermusuhan. Diawali sejak Ramdan memulai kehidupannya di perguruan tinggi. Memang pada awalnya biasa saja, tapi karena semakin lama Ramdan semakin kenal banyak teman disinilah kurang baiknya, karena kebanyakan temannya adalah pecandu narkoba. Awalnya Ramdan memang tidak mau ikut ikutan menjadi pecandu narkoba seperti mereka, tapi karena Ramdan selalu di ledekin dan di kucilkan akhirnya Ramdan mencoba barang haram tersebut. Awalnya memang hanya coba coba, tapi lama kelamaan Ramdan mulai kecanduan narkoba.
Dan akhirnya ibunya ramdan mulai curiga terhadap Ramdan karena ia selalu pulang larut malam, dan kelakuan dia seperti orang yang sedang berkhayal dan sampai akirnya ibunya Ramdan mengetahui bahwa Ramdan memakai uang kuliahnya untuk membeli narkoba.
Dan mulai sejak itu, ibunya andi melarang Ramdan untuk bergaul dan dekat dekat dengan teman temannya yang pecandu narkoba tersebut. Sampai akhirnya Ramdan lebih memilih temannya dari pada ibunya sendiri, dan akhirnya pun andi tidak pulang kerumah dan lebih memilih hidup bersama teman temannya yang pecandu narkoba tersebut. Dan perselisihan antara Ramdan dan ibunya sampai bertahun-tahun

Komentar :
Pada awalnya kita sebagai anak seharusnya menuruti apa kata orang tua, terutama ibu. Karena beliau lah yang menjaga kita selama 8 bulan di kandungan. Dan juga orang tua patut lebih mengawasi dan mengajarkan pembelajaran positif dari dini, sehingga kasus ini tidak banyak terjadi lagi.

Solusi :
Solusi nya adalah dengan melakukan pendekatan antara ibu dan anak. Dan adanya pihak ketiga yang bisa meluruskan kasus ini ( cth : ayah ) karena dengan adanya pihak ketiga maka akan cepat kasus tersebut terselesaikan.